Hi guys, salam sehat untuk sahabat KATALIYA Borderline Personality Care Indoensia di seluruh dunia.
Kali pertama blog ini gw akan berbagi tentang apa itu borderline personality disorder atau disingkat BPD dan dalam bahasa Indonesia adalah Gangguan Kepribadian Ambang, dilihat dari sudut pandang gw sebagai penyintas yang sudah cukup lama mencari pengetahuan melalui berbagai sumber, seperti dari dokter-dokter psikiatri dan psikolog-psikolog yang saya datangi, membaca berbagai macam ebook, artikel, sharing di antara penyintas dan caregiver serta mengjurnal diri gw pribadi.
BPD atau singkatan dari Borderline Personality Disorder adalah suatu gangguan yang disebabkan oleh kelainan neurotransmiiter otak atau adanya trauma masa kecil, atau bisa juga ada karena unsur psikologis dalam diri penyintas yang memungkinkan itu terjadi. Penelitian tentang sebab-sebab dari adanya Gangguan ini masih terus diusahakan hingga saat tulisan ini di buat.
Memaknai Gejala
Ada 9 gejala yang umum ada pada diri seseorang dengan Borderline Personality Disorder, yaitu ketidakstabilan emosi, mood, perilaku dan hubungan interpresonal, kemarahan yang tidak pada tempatnya, perilaku impulsif, ketidakjelasan self-image atau memandang diri sendiri, ketakutan yang ekstrim akan ditinggalkan, perasaan kosong yang kronis, terputusnya dari realitas, perilaku menyakiti diri sendiri atau self harm.
Ketika seseorang tersebut memiliki 3-5 dari gejala tersebut ditambah faktor-faktor genetik, psikologis dan lingkungan dimana dia tumbuh makan seseorang tersebut sudah dapat dikatakan memiliki Gangguan Borderline Personality Disorder.
Tentu saja observasi dan diagnosa ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli di bidangnya yaitu psikolog dan psikiatri. Sangat tidak dianjurkan untuk mendiagnosa diri sendiri atau disebut juga self-diagnoses.
Ikhlas
Nah sekarang…pertama kali yang kalian harus lakukan saat kalian sudah terdiagnosa sebagai orang dengan gangguang Borderline Personality Disorder adalah menerima takdir ini sebagai suatu ketentuan yang sudah Tuhan gariskan sebagai jalan hidup kita yang mau ga mau harus dilalui. Seperti layaknya orang mengendarai sepeda atau kendaraan ke suatu tujuan. Pasti terkadang atau seringkali kita menemukan jalan yang tidak nyaman, berbatu dan banyak lubang atau ada galian pembuatan jalan atau perbaikan jalan. Menyikapi takdir adalah suatu jalan pintas agar kita bisa lebih ikhlas dan menerima jalan hidup ini. Kita lebih sadar dan membumi dengan keadaan kita saat ini.
Setelah ikhlas dan menerima lalu kita berusaha mencari banyak ilmu dan pengetahuan tentang diagnosa tersebut yaitu mencari tau tentang gangguan borderline personality disorder. Mencoba untuk mencari tahu dari berbagai literatur. Mencari sebab akibat nya agar kita paham dari mana kita akan memulai untuk bisa lebih stabil, berdaya dan pulih. Karena dengan stabil, berdaya dan pulih maka kita dapat menjalankan aktifitas kita seperti layaknya orang tanpa gangguan. Walaupun gw paham itu tidak mungkin bisa memenuhi hingga 100% karena manusia itu unik. Jika ada kekurangan maka di situ pun ada kelebihan.
Di sinilah kita memulai perjalanan mencari makna hidup sebenarnya, mengapa aku ada, mengapa aku dilahirkan atau tumbuh dengan kepribadian atau personality seperti ini. Mengapa sulitnya merubah diri ini dan lain halnya. So, mari bersama-sama melakukan perjalanan, mengayuh sepeda bersama untuk mencari pemandangan indah dan unik di sepanjang kehidupan kita. Dan yakinlah di setiap perjalanan banyak sekali keindahan dan kegembiraan walaupun tidak kurang juga banyak kesedihan dan kemarahan. Tapi kita hanya bisa berusaha semaksimal kemampuan kita, selebihnya? Urusan Tuhan yang Maha Esa yang akan menilai usaha kita dan yang akan memberikan hasil akhirnya. Apakah Dia akan menambahkan her untuk ujian kita agar hasil kita lebih bagus dari hari kemarin?
Ok sekian dulu dari admin, salam sehat mental para sahabat penyintas, caregiver dan parta tenaga ahli kesehatan mental. Kami berharap kita semua dapat bersinergi untuk mencapai hasil yang kita harapkan. Aamiinn.
Salam Sehat Mental
Salam KATALIYA (Stabil Pulih dan Berdaya)